Makin hari literasi kita makin tak karuan. Alay?
Makin hari literasi kita makin tak karuan. Bahasa alay senantiasa menjadi rebutan. Cuax, EGP dan kawan-kawan eksis dipasaran. Ditambah lagi dengan 'teknologi AI' yang membuat manusia malas untuk berfikir lebih tajam . Berfikir bahwa kecerdasan buatan itu tak sebanding dengan ciptaan Illahi. Dan untuk itu, saatnya kita mengumandangkan genderang Perang pada Kebodohan Literasi , sebelum terlambat. Awalnya , mungkin itu (AI dan kawan-kawan) dipergunakan untuk sekedar membantu. T api saat ini , mereka sudah keterlaluan dan kita terkadung keenakkan. “Di jadikan robot lemak tak berotak”. M enjadi bius dalam kreatifitas , mengolah , dan mengasah suara -suara di kepala . Utak atik prompt mengantri di kaca -kaca berwarna harga puluhan juta rupiah . Dan berharap itu bisa menghasilkan informasi pintar, keren 'menurut kita' tapi tanpa kita sadari hanya sebatas salinan dari sumber lama yang ditarik ulang. “Sedihnya”. Dan endingnya, Tante merasa kecewa. Kebodoha