Hidup Sederhana adalah hidup yang tidak berlebihan. Berlebihan makan, tempat tinggal dan kebutuhan lainnya. Hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela untuk menyederhanakan hidup seseorang. Misalnya, memilih tinggal di rumah minimalis tindakan mengurangi jumlah dan jenis harta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian.
Ciri gaya hidup ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap "apa yang dibutuhkan", bukan "apa yang diinginkan". Meskipun Asketisme mengimbau hidup sederhana dan menghindari kemewahan dan foya-foya yang berlebihan, akan tetapi tidak semua gaya hidup minimalis adalah seorang asketik. Gaya hidup minimalis juga memiliki perbedaan signifikan dari kemiskinan akibat situasi eksternal, sebab ia mensyaratkan kesukarelaan.
Para penganut gaya hidup minimalis bisa memiliki berbagai motivasi untuk menjalankan lakunya, misalnya demi spiritualitas, kesehatan, menambah kuantitas waktu spesial di tengah-tengah keluarga dan para sahabat, menyeimbangkan waktu bekerja dan menikmati hidup, selera pribadi, berhemat, atau mengurangi sampah dan mencegah stres. Gaya hidup minimalis juga bisa muncul sebagai respons aktif atas materialisme, dan konsumtivisme.
Keuntungan Hidup Sederhana
Kalau memang ada dananya sih, memanjakan diri dengan kemewahan bukanlah hal yang salah. Tapi kalau harus ‘memaksa’ demi tampil mewah, keuangan keluarga bisa berantakan. Jika bisa hidup sederhana (bukan sengsara, lho), mengapa tidak? Berikut ini manfaat gaya hidup sederhana:
Keamanan finansial
Dengan secara konsisten menyisihkan pendapatan untuk ditabung dan diinvestasikan, Anda mengamankan masa depan keluarga. Semakin besar dana yang disisihkan untuk investasi, maka akan semakin besar peluang Anda mencapai kenyamanan financial di masa depan.
Agar bisa melakukan hal ini, kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, misalnya: Anda BUTUH rumah yang aman dan nyaman bagi keluarga, tapi Anda INGIN rumah mewah lengkap dengan halaman luas dan kolam renang.
Lebih sedikit stres
Punya banyak harta bisa juga lho, menimbulkan stres. Punya rumah mewah, mobil-mobil mewah, apartemen mewah, liburan mahal, mengirim anak ke sekolah mahal pasti butuh biaya-biaya tambahan yang tidak sedikit untuk operasional sehari-hari dan maintenance.
Kalau sebenarnya kondisi keuangan belum siap untuk gaya hidup mewah, mempunyai harta tersebut justru menimbulkan beban mental karena kita harus terus berpikir dan mencari cara bagaimana membiayai dan melindungi barang-barang tersebut agar jangan sampai hilang atau rusak. Hidup sederhana sesuai kemampuan financial akan membuat beban pikiran Anda lebih ringan karena arus kas tetap lancar.
Lebih sehat
Salah satu kebiasaan gaya hidup sederhana adalah mengurangi jajan dan makan di restoran serta menggantikannya dengan masakan rumah yang lebih murah dan gizinya terjamin. Kalaupun ingin jajan, coba kurangi frekuensi serta porsinya, dengan begitu berat badan dan pengeluaran akan lebih terkendali.
Mengapa Kita Harus Hidup Sederhana?
Tetap sederhana dan tidak berlebihan dalam menyikapi segala persoalan kehidupan adalah ciri insan beriman. Harta, jabatan, dan berbagai pernik duniawi tak harus menjadikan kita lupa diri dan berlebihan.
Hidup ini harus dijalani dengan penuh kesederhanaan, bersyukur, dan tidak berlebihan. Bila sedang berkuasa dan memiliki banyak harta, tetaplah sadari bahwa itu semua adalah amanah-Nya. Tak perlu harus berubah sikap, merasa diri hebat, kaya raya, dan dapat memenuhi semua keinginan. Tak ada yang sempurna, kecuali pemiliknya, yang Mahasempurna.
Mereka yang hatinya dipenuhi keimanan akan senantiasa menjalani hari-harinya dengan apa adanya. Termasuk dalam menghadapi segala persoalan hidup, kita dituntut untuk biasa saja menyikapinya, tidak overacting, bahkan terkesan didramatisasi.
Bukan hanya terhadap harta dan jabatan, demikian pula dalam menjalani kehidupan, tak perlu disikapi berlebihan. Cukupi semua yang dialami, baik itu kebahagiaan maupun kesedihan, dengan syukur dan ikhtiar serta berusaha mendapatkan hikmah di balik itu semua.
Sering kita saking bahagianya lupa mengucap dan bersikap penuh syukur, terlena dan bahkan lupa diri. Atau mungkin ketika dilanda musibah, ujian datang terus-menerus, seolah-olah kitalah yang paling menderita, lalu putus asa.
Mungkin kita merasa hidup ini rumit seakan terus dilanda kesusahan tak berujung. Padahal, banyak saudara kita yang telah hilang rasa pedihnya hidup saking setiap saat kesusahan menyertai. Sahabat kita di Palestina dan negara-negara yang tengah berperang, jauh lebih menderita. Sebaliknya, bagi Anda yang merasa jemawa, sungguh ada orang yang tidak lagi merasa kaya karena hartanya melimapah ruah di mana-mana.
Suka dan duka tentunya sering menyapa dan bergantian rupa. Sapalah dan pastikan semua proses yang dialami itu penuh makna. Jadikan semua itu sebagai pelajaran dan pembelajaran dalam kehidupan. Karena baik kebahagiaan maupun kesusahan selalu menyimpan hikmah. Bagi mereka yang beriman, menemukan hikmah di balik itu semua merupakan jalan terbaik.
Nikmatilah hidup yang singkat ini dengan kesederhanaan dan penuh rasa syukur. Dengan penuh kesadaran bahwa hidup tidak selalu di atas dan tidak juga selamanya di bawah. Sesungguhnya, baik kebahagiaan maupun kesusahan, merupakan ujian dari Allah. Perbanyaklah beramal saleh, membantu yang susah, dan bermanfaat bagi orang lain untuk bekal kehidupan akhirat kelak.
Setiap orang memiliki selera berbeda tentang gaya hidup, ada yang senang dengan kesederhanaan namun banyak yang senang dengan gaya hidup mewah. Gaya hidup merupakan sebuah tampilan, seperti cover sebuah buku, terkadang tidak selalu menggambarkan persis isinya.
Ada orang kemampuan finansial nya biasa-biasa saja tapi tampil bergaya mewah menutupi kekurangannya atau memang itu merupakan gaya hidup yang dia pilih sementara ada juga yang memang tergolong kaya raya menjalani gaya hidup mewah, dia menampilkan apa adanya kemakmuran yang dimilikinya. Sementara ada juga orang kaya raya tapi memilih hidup sederhana dan dia merasa nyaman dengan kesederhanaan tersebut tapi ini jenis manusia yang sedikit alias langka.
Posting Komentar