Banyak hal yang harus dihindari dalam hidup ini. Aturan/Nasehat dibuat untuk membuat kita menjadi individu yang lebih baik. Coba kita bayangkan bila kita tidak memiliki aturan atau tidak perlu menghindari sesuatu atau prilaku sesuatu.
Mungkin akan menjadikan kita orang yang tak beradab. Banyak pakar/ pengalaman orang terdahulu memberikan nasehat yang berarti dalam menjalani hidup ini. Saya bukan Pakarnya. Saya hanya menyampaikan dari apa yang saya baca.Baca Juga : Empat Hal Pembangun Tawakal
Hal Yang Harus Dihindari dalam Kehidupan Sosial
Seberapa pintar pun seseorang, pasti ada beberapa hal yang tidak dikuasainya. Itulah sebabnya mengapa manusia di dunia ini pasti saling membutuhkan.
Manusia adalah makhluk sosial. Seberapapun tertutupnya orang tersebut, ia pasti tetap membutuhkan peran dari orang lain. Manusia tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Meski ia telah terbiasa hidup mandiri, tak dapat dipungkiri bahwa ia pasti akan tetap membutuhkan peran orang lain di dalam hidupnya.
1. Menilai terlalu cepat
Tidak jarang, ketika seseorang penasaran, ia berusaha mencari tahu tentang orang baru tersebut entah bagaimana caranya. Dalam hal ini, biasanya seseorang “terlalu cepat menilai”. Ada semacam perkiraan “Kayaknya dia sok pinter deh”, “Kayaknya dia sok cantik deh”, “Kayaknya dia sombong deh”.
Pemikiran seperti itulah yang harus kita hindari. Mengapa kita bisa sedemikian cepatnya menilai seseorang yang bahkan baru kita kenal dalam hitungan bulan bahkan hari? Kenal setahun-dua tahun saja tidak menjamin kita bisa benar-benar mengenal seseorang, apalagi hanya dalam hitungan bulan.
2. Terkecoh dengan media sosial
Dari mana lagi? Kalau tanya ke temannya, takutnya nanti ketahuan kepo. Ya nggak? Nah, hal yang harus kita ingat selalu adalah media sosial tidak selalu mencerminkan penggunanya seratus persen. Coba kita pikir, apakah mungkin seseorang mengumbar segala hal yang ada dalam hidupnya ke akun media sosialnya? Sepertinya tidak.
Kalaupun iya, paling hanya beberapa. Seseorang cenderung memilah-milah apa yang ingin dia sampaikan ke khalayak di akun media sosialnya. Orang seringkali menilai orang lain hanya dari dunia maya ini terlalu dangkal.
3. Manis di depan, pait di belakang
Percuma beramah-tamah dan bersopan-ria di depan tetapi di belakang menertawakan atau bahkan menghujat. Kalau memang tidak suka, ya sudah, cukup kamu dan Tuhan yang tahu. Orang-orang yang lain tidak perlu kamu pengaruhi untuk tidak suka juga.
Baca Juga : https://bukabra.blogspot.com/2016/03/cara-menghadapi-pacar-yang-cuek.html
Membicarakan aib teman sendiri di depan teman-teman yang lain itu tindakan yang cukup kejam lho. Tidak ada manusia yang sempurna. Kamu sendiri apakah mau diperlakukan seperti itu diperlakukan manis di depan tetapi di belakang kamu dihujat?
4. Berbuat pamrih
Ingin berbuat baik berarti tulus dari hati memang kamu ingin berbuat baik terhadap orang lain. Ingin dianggap baik berarti kamu berbuat baik bukan karena ketulusan dari dalam hatimu, melainkan adanya keinginan untuk dianggap baik oleh orang lain.
Yuk, kita renungkan kembali, apakah selama ini kita berbuat baik karena benar-benar ingin berbuat baik atau hanya karena ingin dianggap baik?
5. Iri melihat teman sendiri berhasil
Ciri-ciri iri paling sederhana adalah kamu selalu mengkritik temanmu yang berhasil. Mengapa harus begitu? Mengapa tidak terima melihat kebahagiaan orang lain? Jangan sampai kita merasa diri kita paling hebat sampai-sampai tidak terima kalau melihat ada orang lain yang lebih berhasil daripada kita.
Menjadi orang tua dari seorang anak yang sudah menginjak usia balita sepertinya gampang-gampang susah ya.
Sudah tidak diragukan lagi bahwa menjadi orang tua bukanlah perkara yang mudah, anda sebagai orang tua dituntut untuk menghasilkan anak yang mandiri dan penuh dengan tanggung jawab.
Selain itu, anak balita belum dibekali kemampuan untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga anak cenderung akan meniru dan mengadopsi cara-cara dan perilaku yang sering terjadi di kehidupannya.
Untuk itulah, mengapa lingkungannya harus senantiasa dijaga. Bisa anda bayangkan, akan seperti apa jadinya jika lingkungan tempat anak anda tumbuh dipenuhi dengan hal-hal negative seperti halnya lingkungan yang ‘keras’.
Perbedaan akan terlihat mencolok pada anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga yang hangat dan penuh cinta dengan anak yang selalu mendapatkan pola didikan ‘keras’ dari orang tuanya.
Sayangnya, tak banyak orang tua yang tahu bagaimana cara memberikan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan optimal anak. Akibatnya, anakpun tumbuh tidak sebagaimana yang diharapkan.
Untuk lebih mengenalkan bagaimana pola lingkungan yang baik untuk mendidik anak, berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat mendidik anak :
1. Menuntut Kesempurnaan Diluar Batas Kemampuan Anak
Memiliki ambisi pada sebuah tujuan memang hal yang baik, namun jika proses pencapaian itu sendiri tak pernah dihargai dan anak hanya mengedepankan kuantitas. Hal ini tidaklah baik untuk psikologisnya, bukan tidak mungkin saat anak beranjak dewasa ia akan melakukan apa saja asalkan apa yang telah menjadi targetannya bisa ia raih.
Selain itu, menuntut anak dengan ‘keras’ hanya akan membuatnya stress dan trauma. Untuk itu, berikan kesempatan pada anak untuk mencoba-coba terlebih dahulu apa yang menjadi hobinya, dengan begitu seiring berjalannya waktu, ia akan mulai memaknai bahwa prestasi juga perlu diperhitungkan.
2. Mengancam
Misalkan menghadapi anak yang sulit mengunyah makanan dengan menakuti bahwa giginya bisa ompong dan sebagainya hanya akan berdampak buruk. Mengancam dengan nada halus maupun tinggi tidak akan menyelesaikan masalah.
Ancaman memang efektif agar membuat anak mau menuruti semua perintah kita, namun hal itu hanya bersifat sementara. Karena didasari pada rasa takut bukan kesadaran anak semata. Dan kelak jika si anak sudah mulai mengerti ia akan merasa dibohongi.
3. Waspadai Perilaku Anda
4. Terlalu Menekan
Akan berakibat pada psikologisnya seperti akan menjadi lamban, tidak memiliki pendirian, selalu bekerja sesuai perintah layaknya robot, dan bukan tak mungkin menjadikan anak menjadi suka melawan saat ia mulai bisa membela diri nanti.
Untuk itu, akan lebih baik jika anda memberikan kesempatan anak untuk memilih bidang mana yang mereka sukai. Misalkan saat anak senang mencoret-coret berikan kesempatan untuknya untuk menikmati hobinya tersebut dari sana anda bisa mulai mengarahkannya pada kegiatan melukis yang mana bakat tersebut akan berguna untuk hidupnya kelak.
5. Terlalu Lemah
Anak-anak diusia balita belum mengenal hak dan kewajiban. Akibatnya, anak menjadi penuntut, cenderung egois, impulsive (gampang melakukan tindakan tanpa melalui perhitungan panjang), dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain.
Untuk itulah, peran dan pola asuh orangtua yang baik amat dibutuhkan pada fase ini. Namun bukan berarti anda harus keras terhadap anak, hal yang paling penting untuk menumbuhkan kesadaran anak adalah sikap tegas anda terhadap anak.
6. Melanggar Janji
Mereka akan mengerti apakah anda menunjukkan prioritas atau tidak terhadap mereka. Untuk membentuk pribadi anak yang lebih baik, ada baiknya jika anda juga menepati apa yang sudah anda janjikan pada anak.
7. Ucapan Kasar
Untuk itu, jangan sekali-kali mengucapkan kata-kata kasar di depan anak. Terkadang orang tua lepas kendali dengan melepaskan kata-kata yang kurang pantas saat marah. Namun, akan lebih baik jika anda tidak menyebutkannya di depan anak.
8. Mendorong Anak Terlalu Keras
Mungkin saat teman-teman seusianya bisa melakukan sesuatu, hal yang sama juga ingin dipaksakan pada anak sendiri. Alih-alih anak menjadi termotivasi, mereka malah akan tertekan dan depresi dibuatnya.
Untuk itulah, sebaiknya sesuaikan porsi prestasi dengan kemampuan si kecil agar ia tidak terlalu terbebani.
9. Terlalu Memanjakan Anak
Hanya akan melahirkan anak dengan pribadi yang gampang bosan, kurang memiliki daya juang, dan kurang inisiatif. Untuk itulah, cukupkan pelayanan dengan apa yang dibutuhkan anak, sebelum ia terbiasa dengan perilaku anda yang ‘memanjakannya’.
Di usia balita anak-anak akan mulai menyerap segala informasi dan juga meniru segala tindakan dari orang-orang disekitarnya.
Kebiasaan Yang Harus Dihindari Jika Ingin Kaya
Menjadi kaya raya merupakan impian semua manusia di muka bumi. Adalah rahasia umum bahwa untuk menjadi kaya, orang-orang perlu melakukan kerja keras, berhemat, rajin menabung dan investasi secara bijak.Semua strategi itu terdengar mudah, namun susah untuk diterapkan akibat pola pikir dan kebiasaan yang buruk.
Mengapa seseorang susah kaya meski sudah mengikuti semua rahasia para orang sukses, kondisi finansial masih memburuk dan hidup penuh kekurangan? Coba berdiri depan cermin dan ingat kembali semua tindakan buruk selama menjalani kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya ada beberapa ciri kebiasaan buruk yang menyebabkan Anda menjadi tidak segera kaya dan perlu segera dihilangkan. Berikut ini uraian lengkapnya.
1. Malas Menggali Potensi
Oleh karena itu, pilih jurusan menjanjikan atau bidang yang disukai ketika mendaftar kuliah di perguruan tinggi.
Jika sudah lama lulus dan bekerja di bidang tertentu, tingkatkan terus kemampuan dengan ikut kursus yang menunjang hobi untuk dijadikan sumber uang tambahan. Banyak orang meraih sukses yang justru berawal dari hobi, oleh karena itu jangan malas menggali potensi diri.
Saat mulai memperoleh pendapatan dari hobi, mulai kembangkan sebagai sebuah bisnis yang mempunyai prospek cerah.
2. Malas Menabung dan Berinvestasi
Tentukan nominal uang yang akan ditabung setiap bulan. Jika masih ada sisa pendapatan usai memenuhi pengeluaran bulanan, memperoleh bonus atau hadiah berupa uang, segera setor ke rekening tabungan.
Saat kita memiliki pendapatan (meskipun kecil) penting bagi kita untuk melakukan perencanaan keuangan untuk masa depan kita dengan cara menabung atau berinvestasi.
Ada banyak manfaat yang akan kembali pada diri kita masing-masing. Tidak salah jika pepatah mengatakan “menabung pangkal kaya.”
3. Gaya Hidup Mewah
Pola hidup bermewah-mewah akan menghasilkan manusia-manusia yang ingin bebas dan puas menuruti hawa nafsunya yang tiada habisnya.
Sehingga kemudian jiwa mereka tumbuh menjadi jiwa yang suka berbuat melampaui batas, menjadi jiwa yang melupakan bersyukur kepada Tuhan.
Jika ingin kaya, jalanilah hidup yang sederhana. Bahkan orang kaya tak pernah menganggap diri mereka makmur. Dengan menanam pola pikir seperti itu, maka lebih banyak uang bisa terselamatkan.
4. Gemar Berutang dan Menunda Pembayaran
Jika sudah berutang, segera susun rencana pelunasan secepat mungkin agar tak terjebak beban bunga lebih besar.
Sayangnya, saat ini banyak orang yang menganggap remeh hal ini. Mereka merasa nyaman dengan adanya utang yang “melilit’ dirinya tanpa mereka sadari.
Bahkan, sebagian dari mereka di dalam hidupnya tidak pernah sedetik pun ingin lepas dari utang tersebut.
Mereka sering terjebak utang berkepanjangan yaitu sebelum lunas pinjaman yang pertama, maka dia ingin meminjam lagi untuk yang kedua, ketiga dan seterusnya.
5. Malas Mengatur dan Merencanakan Keuangan
Menyusun laporan keuangan juga membantu Anda mengetahui pos-pos tidak penting dan mengatasi kebiasaan buruk yang membebani finansial.
Rencana keuangan penting untuk dilakukan. Jika saat ini Anda memiliki banyak uang tapi tanpa memiliki perencanaan keuangan yang baik, maka Anda akan cenderung menjadi boros dan menggunakan uang untuk banyak hal yang sebenarnya terkadang tidak penting atau bahkan tidak perlu sama sekali dan dana akan habis tanpa makna yang berarti untuk masa depan. Jadi siapkan rencana keuangan sekarang juga.
6. Mengabaikan Kesehatan
Mulai peduli dengan kesehatan, jauhi gaya hidup buruk seperti minum alkohol, merokok atau makan tak teratur.
Menjalani hidup sehat bisa menghemat biaya rumah sakit. Biaya besar yang dikeluarkan untuk berobat dapat dipangkas sehingga anda benar-benar bisa menikmati hidup Anda.
Hidup sehat, pola hidup sehat, makan makanan sehat, berpikir sehat dan semua yang berhubungan dengan kesehatan pasti akan baik untuk Anda.
7. Tak Memiliki Tujuan Hidup
Tahukah anda bahwa ternyata ada saja orang-orang yang tidak tahu tujuan hidupnya. Jenis orang ini biasanya kebingungan dan merasakan kehampaan dalam hidupnya. Jika diamati, ada 2 tipe orang yang tidak punya tujuan hidup yaitu:
Pencari Tujuan Hidup yaitu orang yang tidak tahu jati dirinya, apa maunya sesungguhnya, dan apa perannya dalam masyarakat. Secara kesehariannya, mereka yang masuk dalam tipe ini hidup luntang-lantung tanpa tujuan serta bingung dan tidak tahu harus melakukan apa.
Pencapai Tujuan Hidup di mana saat mereka telah mencapai tujuan hidupnya dan merasa sukses, tak sedikit mereka jatuh dalam kebingungan dan kehampaan.
Mereka berfikir semua sudah saya dapatkan, sekarang apa lagi yang harus saya perbuat? Sehingga mereka tetap saja bingung dan hampa hingga akhirnya melakukan pelampiasan yang ekstrim dan justru menyakiti diri mereka sendiri.
8. Maknai Hidup dengan Penuh Arti
Jika Anda berhasil menghilangkan semuanya, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk menggapai tujuan akhir sebagai seseorang yang sukses dan telah memaknai hidupnya dengan sangat berarti.
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
"Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
BalasHapusminimal depo dan wd cuma 20 ribu
dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino"
Posting Komentar