Melatih Diri Menjadi Pribadi Optimis. Bagaimana Caranya?



Optimis menjadikan seseorang bahagia, merasa sehat & sukses dalam hal ini selalu membawa pola pikirnya kearah yang positif. Memang terkadang kita bisa terbawa suasana optimis terkadang psimis, malah ada orang sikap psimisnya lebih dominan di bandingkan sikap optimisnya. 

Bisa jadi karena faktor lingkungan yang membentuk sikap psimis itu tadi, maka bergaul lah pada lingkangan yang baik & harus bisa terus berusaha. Sudah terbukti banyak tokoh - tokoh yang sukses dari awalnya sering mendapat kegagalan tetapi karena yakin & berusaha akhirnya sukses. 

Berikut ini beberapa yang bisa di praktekkan di kehidupan sehari - hari untuk melatih diri menjadi pribadi yang optimis:



1. Tingkatkan keyakinan dengan mendekatkan diri kepada Maha Pencipta

Ini suatu kewajiban bagi umat beragama, terus berdoa berserah diri, mensyukuri kelebihan & kekurangan nikmat yang di berikan untuk melatih agar hati & pikiran tenang. 


2. Motivasi diri sendiri.

motivasi diri sendiri dengan selalu berpikir positif & yakinkan diri sepenuhnya. Agar perkataan kita menjadi doa sebaliknya bila perkataan kita buruk berarti kita mendoakan diri sendiri tidak baik, seperti itu logikanya.




3. Bayangkan manfaat yang di dapat menjadi diri yang optimis

Misalnya : bayangkan setelah kita berhasil melawan & menyelesaikan tantangan, kita tinggal menikmati hasil dari kesuksesan itu. Bayangkan tingkat kesabaran kita lebih tinggi setelah bersusah payah melatih diri, melawan, menyelesaikan tantangan. 

4. Jadikan masalah sebagai tantangan bukan menjadi beban

Masalah di anggap beban membuat kita berpikiran mendapat masalah besar. Apabila pola pikir seperti itu, kita bisa kan merubah pola pikirnya seperti hadapi masalah sebagai tantangan, kita rubahlah pola pikirnya bahwa masalah itu sebagai pelajaran diri kita, kita rubahlah pola pikirnya bahwa masalah itu sebagai guru yang memberikan pengalaman berharga.

5. Bebaskan diri kita dari perasaan takut gagal.

Perasaan takul gagal akan mencegah kita untuk mengarungi pengalaman yg sangat banyak, menarik, dan berguna bagi kita. Jangan khawatir dengan pandangan orang lain mengenai kita, juga cacian orang lain kepada kita karena itu adalah sebagai nilai raport untuk kita kembangkan menjadi diri yang lebih baik. 

Jadikanlah kegagalan ini sebagai pintu menuju kesuksesan karena kegagalan memang benar-benar pintu gerbang kesuksesan. 

Tahapan Dalam Memperbaiki Diri Kita

Kehidupan ini adalah proses untuk mempelajari cara memperbaiki diri sendiri yang berlangsung terus-menerus. Saya dan Anda pasti ingin memperbaiki diri. Sementara ada orang-orang yang terus berusaha membuat dirinya semakin terpelajar atau mendapatkan promosi di tempat kerja, terkadang kita lupa memperbaiki cara kita memperlakukan diri sendiri dan orang lain di sekeliling kita. 




Maaf bukan maksud ingin menasehati Anda tetapi hanya berbagi informasi. Jika kamu ingin berubah janganlah tergesa-gesa ingin berhasil, gagasan tentang ingin menjadi orang yang lebih baik akhirnya lenyap ditelan ambisi dan egoisme. 

Kita Bahas  tentang Tahapan awal kita untuk menjadi Probadi yang lebih baik antara lain:

Mulai Memperbaiki Diri

Terimalah hal ini sebagai sebuah proses. “Menjadi orang yang lebih baik” adalah proses yang akan Anda jalani seumur hidup. Dalam proses ini, tidak pernah ada istilah bahwa Anda sudah berhasil dan tidak ada kesempatan lagi untuk berkembang. 

Kesediaan Anda untuk membuka diri selama menjalani proses perubahan dan pertumbuhan akan meningkatkan fleksibilitas Anda. Fleksibilitas adalah faktor penting agar Anda bisa secara konsisten membentuk diri menjadi seseorang yang Anda inginkan dalam situasi apa pun.

Tentukan nilai-nilai yang Anda yakini

Niat terbaik sekalipun tidak akan pernah bisa tercapai, kecuali jika Anda memahami dengan baik nilai-nilai yang Anda yakini. “Nilai” adalah apa yang paling penting dalam hidup Anda. 

Nilai adalah keyakinan mendasar yang membentuk diri Anda sebagai manusia dan cara Anda menjalani kehidupan. Dengan melakukan refleksi, Anda bisa menentukan apa yang benar-benar penting bagi Anda.

Ujilah apa keyakinan Anda tentang diri sendiri

Identitas kita ditentukan juga oleh orang-orang di sekeliling kita. Contohnya, beberapa penelitian di bidang psikologi telah sering menunjukkan bahwa seseorang sudah mulai berprasangka pada usia yang sangat dini. 

Perilaku dan keyakinan yang dipelajari ini akan memengaruhi cara kita memandang diri sendiri dan orang lain di sekeliling kita. Dengan mengetahui dari mana asalnya gagasan Anda tentang diri sendiri, Anda bisa mengubah keyakinan yang tidak berguna dan memilih keyakinan yang benar.

Kita juga belajar cara menilai diri sendiri dari orang lain saat kita berada dalam kelompok yang lebih besar, misalnya berdasarkan ras atau gender tertentu. Cara ini bisa menjadi faktor penting yang menentukan identitas kita.


Kenali perilaku Anda secara menyeluruh dengan jujur. Cobalah mengingat lagi cara Anda bereaksi saat sedang stres, menghadapi kehilangan, mengatasi kemarahan, memperlakukan orang-orang terkasih. 

Berusahalah mengenali perilaku Anda saat ini agar Anda bisa menentukan cara untuk mengembangkan diri. Setelah melakukan refleksi atas perilaku Anda, tentunya Anda bisa menentukan secara spesifik perubahan apa yang harus Anda lakukan. 

Tentukan secara spesifik apa yang harus Anda ubah


Alih-alih mengatakan, “Aku ingin menjadi teman yang lebih baik”, bagilah menjadi beberapa rencana kecil. Apa artinya? Apakah Anda mau lebih sering bertemu dengan orang lain? Apakah Anda mau menyediakan lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan teman-teman?

Steve Jobs, seorang inventor dan wiraswasta, pernah mengatakan bahwa ia selalu mengajukan pertanyaan ini kepada dirinya sendiri setiap pagi: “Jika hari ini adalah hari terakhir dalam hidupku, apakah aku mau melakukan apa yang harus aku lakukan hari ini?” Jika ia tidak bisa menjawab “ya”, ia akan melakukan perubahan. 

Pertanyaan ini akan bermanfaat juga jika Anda tanyakan kepada diri sendiri.


Buatlah gagasan tentang perubahan yang masuk akal. Contohnya, jika Anda adalah pribadi yang introver, mungkin tidak tepat atau tidak ada keselarasan nilai jika Anda ingin “menjadi orang yang lebih baik” dengan cara “pergi ke pesta”. Alih-alih, ubahlah gagasan Anda untuk melakukan perubahan menjadi keinginan yang bisa Anda capai dan selaras dengan diri sendiri, misalnya dengan: “Berlatih mengatakan halo kepada orang yang belum aku kenal”. 

Tentukan tujuan untuk diri sendiri

Tulislah tujuan Anda pada sehelai kertas atau akan lebih baik lagi jika Anda bisa mulai membuat jurnal. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah melakukan introspeksi dan mengenal diri sendiri lebih baik lagi dari sudut pandang yang objektif.

Menulis jurnal harus menjadi kegiatan reflektif yang dilakukan secara aktif. Tidak akan banyak gunanya jika Anda hanya menulis pikiran secara acak. 

Alih-alih, tulislah tentang masalah yang pernah Anda alami, apa yang Anda rasakan pada waktu itu, cara Anda bereaksi, apa yang Anda rasakan setelahnya, dan apa cara lain yang ingin Anda lakukan.

Coba ajukan beberapa pertanyaan ini untuk memulainya: Apakah ada hubungan tertentu yang ingin Anda perbaiki dengan orang terkasih? Apakah Anda ingin bersikap lebih dermawan? Apakah Anda ingin lebih berkontribusi bagi lingkungan? 

Apakah Anda ingin belajar menjadi suami/istri atau kekasih yang lebih baik?

Rumuskan tujuan yang positif

Riset telah membuktikan bahwa Anda akan lebih mudah berhasil mencapai tujuan jika tujuan Anda dirumuskan secara “positif” (apa yang ingin Anda lakukan) dan bukan secara negatif (apa yang tidak ingin Anda lakukan). 

Rumusan tujuan yang negatif akan menimbulkan sikap menilai diri sendiri atau perasaan bersalah selama proses pencapaiannya. Pikirkan tujuan Anda sebagai suatu hal yang ingin Anda perjuangkan, alih-alih Anda hindari. 

Carilah tokoh panutan

Tokoh panutan bisa menjadi sumber inspirasi yang baik dan kisah pengalaman mereka bisa memberikan kita kekuatan pada saat yang sulit. Anda bisa memilih rohaniwan, politikus, artis, atau orang dekat yang Anda kagumi



JADILAH ORANG YANG DIBANGGAKAN SEMUA ORANG




Baca Juga : Mengatasi Rasa Malas




Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama