Jahat yaa manusia, bisa berlaku bodo amat ketika melihat bencana lapar dan kemiskinan terjadi dimana-mana. Mana hati nurani mu woyy!! Yakin kamu bakal hidup abadi? Yakin dunia ini tidak akan berbalik menolakmu dengan alasan "Ora urus". Bencana lapar menimpa di depan mata masih bisa dirimu tersenyum gembira.
Bencana Lapar yang Menimpa Di Depan Mata
Di tengah gemerlap kemajuan teknologi dan peradaban,
ironisnya, masih banyak saudara kita yang terjebak dalam jerat kemiskinan dan
kelaparan. Bencana kelaparan bagaikan hantu menakutkan yang menghantui kaum
miskin, merenggut hak hidup mereka atas pangan yang layak.
Akar permasalahan kelaparan kompleks dan berlapis.
Kemiskinan akut menjadi biang utama, di mana kaum miskin tak memiliki akses
terhadap sumber daya dan peluang ekonomi yang memadai. Keterbatasan finansial
membuat mereka sulit membeli makanan bergizi, terperangkap dalam siklus
kelaparan yang tak berujung.
Perang, konflik, dan bencana alam memperparah situasi. Di
wilayah yang dilanda pergolakan, infrastruktur hancur, distribusi pangan
terhambat, dan akses terhadap bantuan kemanusiaan pun terbatas. Kelaparan
menjadi senjata mematikan, merenggut nyawa para korban yang tak berdaya.
Dampak kelaparan tak hanya merenggut nyawa, namun juga
menghancurkan masa depan generasi muda. Anak-anak yang mengalami kekurangan
gizi kronis mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan kognitif, menghambat
potensi mereka untuk berkontribusi bagi masa depan.
Jahat! Itu Nyata Tapi Kitanya Bodo Amat
Menghadapi bencana kelaparan ini, diperlukan upaya kolektif
dan komprehensif dari berbagai pihak. Pemerintah harus memperkuat program
pengentasan kemiskinan, meningkatkan akses terhadap pangan bergizi, dan
membangun infrastruktur yang tahan bencana.
Komunitas internasional pun tak boleh tinggal diam. Bantuan
kemanusiaan dan program pengembangan berkelanjutan harus terus digulirkan,
menjangkau mereka yang paling membutuhkan.
Kita semua memiliki peran untuk memerangi kelaparan. Donasi,
edukasi, dan partisipasi aktif dalam program-program penanggulangan kemiskinan
dapat menjadi sumbangsih nyata dalam menyelamatkan nyawa dan masa depan kaum
miskin.
Mari bersama-sama bergandengan tangan, bahu membahu melawan
bencana kelaparan, memastikan hak atas pangan yang layak bagi seluruh umat
manusia.
Ingatlah, kelaparan bukanlah takdir, melainkan tragedi yang
dapat dicegah. Dengan tekad dan kepedulian, kita dapat membangun dunia yang
bebas dari kelaparan, di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup
sehat dan sejahtera.
Semangat terosdd
BalasHapusmantap lanjutkan terus buat artikel seprti ini
BalasHapusMantap ini
BalasHapusNgeri yaa lihat negeri ini
BalasHapusPosting Komentar