Awalnya Selemah Self Pity menjadi seorang yang Survival, bertranformasi menuju Fighter Hingga Conqueror

Perilaku yang di lakukan kebanyakan orang, berbeda-beda tergantung pada kondisi dan keadaan orang tersebut. Iya, sudah barang tentu akan sangat logis jika cara berfikir kita berubah berdasarkan besaran rintangan dan masalah yang datang. Lalu Bagaimana cara mengubah perilaku yang awalnya selemah Self Pity menjadi seorang yang Survival, bertranformasi menjadi Fighter Hingga Conqueror.

Sejujurnya, perilaku dan karakter yang kita bangun bisa menjadi perolehan kita atas rintangan dan masalah yang kita dapatkan saat ini ataupun kemarin. Dan banyak cara bagi kita mengubah perilaku dalam menghadapi masalah dan bukanlah dengan cara berlari atau seolah tidak perduli apa lagi menghindar.

Apakah Itu Kamu?

Pernahkah di antara kita merasa sedih, merasa lemah berlarut-larut mengasihani diri akan kehidupan yang terjadi? Inilah yang dinamakan Self Pity.

Self Pity-Mengasihani Diri Sendiri

Self pity itu perilaku yang sering mengasihani diri sendiri. Semua orang yang ada di dunia ini pasti pernah mengeluh dan terkadang kesal dengan semua masalah yang terjadi. Menjual rasa sedih, kesusahan, derita dan berusaha untuk di kasihani orang lain membuat perilaku ini sangat tidak baik. Dan banyak orang melakukannya secara tidak sadar.

Self pity bisa membuat kamu merasa sulit untuk melihat kebahagiaan dari sisi lainnya. Dan jika terlalu sering kamu lakukan akan merusak kesehatan mental, alias menjadi orang yang lemah. Gagal itu sudah pasti, rugi pun akan sering terjadi. Tetapi jangan berlarut-larut hingga lupa untuk bersyukur.

Perilaku ini juga merupakan salah satu bentuk irrational belief atau keyakinan yang tidak rasional yang masuk kedalam diri. Kita menjadi gagap dalam mentoleransi kegagalan ataupun masalah. Mau menangnya saja. Dan hanya berpatokan kepada apa yang ingin kamu dapatkan sesuai dengan rencana besar kita.

Cara baik yang dapat kita lakukan untuk menghindari perilaku self pity adalah dengan menerapkan Mindfulness dan belajar menerima, menghargai selayaknya seorang Survival.

Survival-Akan Selalu Bertahan

Pentingnya menanamkan keyakinan rasional dalam diri dengan tujuan satu yaitu untuk bertahan. Bertahan untuk tidak stress misalnya. Stres itu membawa banyak penyakit. Dan pahami bahwa, ada kalanya orang lain akan mengecewakan kita. “Dan itu pasti akan terjadi!” Namun semua ini, kita sikapi dengan pikiran positif.

Mungkin saja kamu atau beberapa dari mereka cenderung merasa puas dengan apa yang telah di capai. Hari ini, esok dan yang akan datang ditujukan hanya untuk bertahan. Tetapi akan sangat berharga nilainya jika kita sedikit mem ‘push’ diri kita, bertranformasi menjadi seorang Fighter.

Fighter -Pejuang

Mengusahakan posisi dengan melawan dan mengubah keadaan pasti membutuhkan semangat dan tekad yang bulat. Yakin dan percaya bahwa bahwa kita memiliki kekuatan yang bisa kita andalkan untuk mengubah skor dan keadaan. Dari kebodohan, kecerobohan serta rintangan menjadi modal pendidikan mahal dan pengalaman.

Ketakutan mungkin sulit di hilangkan dalam kepala kita karena kegagalan mendalam, namun bangkit dan melawannya dengan tetap memikirkan kembali apa tujuanmu. Pada sisi mana kita salah yang mengakibatkan kita tertimpa masalah dan gagal. Beri garis bawahi dengan Catatan Tebal. Dan Ini semua sebatas rintangan dan cobaan bagi seorang penakluk atau Conqueror.

Conqueror - Penakluk

Sedikit ambisius boleh juga. Sikap optimis dan selalu mengganggap semua masalah yang ada di depan mata adalah sebatas rintangan dan fokusnya adalah satu kemenangan dari beberapa kesuksesan mendatang.

Pemenang itu tidak akan pernah di tanya satu kalimat pun apakah ia mengatakan yang sebenarnya. Penakluk terbesar adalah mereka yang mengalahkan masalah dan kegagalan tanpa perselisihan. Kita tidak akan selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi kita berusaha mendapatkan apa yang kita butuhkan.

Yaitu Bahan Bacaan sebagai pembuka cara kita bersikap.

Salam Buka Brankas.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama