Perut buncit merupakan kondisi lingkar perut yang melebihi ukuran normal. Perut buncit ini perlu dihilangkan, karena tak cuma membuat sulit beraktivitas tetapi juga meningkatkan risiko terserang penyakit. Perut Buncit Bisa Kecil Tanpa Olahraga. Ayoo Kita Bisa...
Pertanyaan besar yang harus kita jawab,
apakah perut buncit bisa kecil tanpa olahraga? Simak penjelasan berikut.
Berdasarkan penuturan ahli gizi yang sudah berpengalaman, Dr. Daryl Gioffre melalui laman Eat This, yang perlu diketahui terlebih dulu adalah jenis lemak yang ada di perut. Terdapat dua jenis lemak yang tertimbun di lapisan perut manusia.
Pertama, lemak subkutan yang berada di bawah kulit dan dapat Anda rasakan
ketika mencubitnya. Jenis lemak perut ini termasuk yang sulit dihilangkan.
Lemak subkutan biasanya terbentuk dalam
tubuh karena banyak faktor. Seperti terlalu banyak makan, malas gerak, jarang
berolahraga, kurang tidur, faktor hormonal, hingga genetik.
Kedua, lemak viseral yang berada di rongga perut dekat dengan banyak
organ vital, seperti hati, pankreas, dan usus. Lokasinya jauh lebih dalam di
perut daripada lemak subkutan. Mengutip laman Healthline, lemak viseral yang
menumpuk ini berkorelasi dengan peningkatan risiko penyakit.
Sebab lemak viseral merupakan jenis lemakaktif yang bisa menyebabkan inflamasi, meningkatkan resistensi insulin, kadar
lemak darah, hingga menghasilkan zat berbahaya lainnya.
Apabila pertumbuhan lemak subkutan maupun
lemak viseral ini tidak terkontrol, dampaknya tak cuma membuat perut menjadi
buncit tetapi juga berisiko mengembangkan penyakit seperti diabetes, gangguan
metabolik, hipertensi, hingga sakit jantung.
Namun, apakah perut buncit bisa kecil tanpa
olahraga? Kemungkinan bisa saja, tetapi hasilnya tidak instan dan harus
dibarengi dengan pola hidup yang sehat dan fokus mengurangi jumlah kalori yang
masuk ke tubuh.
Selain berolahraga, Anda harus mau menerapkan hal-hal berikut supaya proses mengecilkan perut buncit lebih maksimal.
1. Defisit kalori
Selain menjalani intermittent fasting, Anda
dapat sekaligus menerapkan defisit kalori. Kalau sebelumnya kebutuhan kalori
harian sekitar 2.000 kkal, bisa dikurangi menjadi 1.500 kkal.
Saat tubuh mengalami defisit kalori,
timbunan lemak di dalam tubuh akan terurai menjadi energi dan meningkatkan
pembakaran lemak.
Tapi jika ragu menerapkan defisit kalori
sebaiknya konsultasikan terlebih dulu ke dokter untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan.
Di samping itu, pastikan juga memperhatikan
asupan makanan yang dikonsumsi harus kaya gizi supaya tidak mengalami
malnutrisi.
2. Puasa intermiten
Dr. Gioffre menyarankan untuk melakukan
puasa intermiten atau intermittent fasting selama 12 jam.
Contohnya, Anda bisa mulai mengakhiri jam
makan pada pukul 8 malam, kemudian lanjut puasa dan waktu mulai untuk kembali
makan yaitu di hari berikutnya pada pukul 8 pagi. "Sebagian besar waktu
yang dihabiskan untuk tidur selama berpuasa akan membantu menghilangkan lemak
di perut," kata Darly.
Anda dapat melakukan puasa intermiten
berkelanjutan sampai memperoleh hasil sesuai keinginan. Tapi jika tubuh
menunjukkan gejala-gejala tidak biasa, segera hentikan.
3. Hindari makanan dan minuman tinggi gula
Makanan tinggi karbohidrat olahan seperti
makanan cepat saji, nasi putih, tepung putih, kue kering, pasta, pizza,
sebaiknya dihindari. Lalu untuk minuman seperti alkohol, minuman berkarbonasi
kemasan yang tinggi gula tambahan juga sebaiknya tidak dikonsumsi.
Pasalnya, makanan dan minuman tersebut
mengandung kalori kosong, yaitu tidak membuat kenyang tapi hanya menyumbang
tambahan kalori yang berisiko menumpuk lemak. Alternatifnya perbanyak minum air
putih dan konsumsi makanan tinggi serat dari sayuran dan buah, serta lemak
sehat dari telur, ikan, serta daging merah tanpa lemak.
Oleh karena itu, apakah perut buncit bisa kecil tanpa olahraga? Sebenarnya bisa saja tapi memang membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun tidak ada salahnya Anda menerapkan ketiga cara di atas sambil tetap melakukan olahraga supaya lemak cepat terbakar dan tubuh menjadi lebih bugar.
Posting Komentar